Halaman

Kamis, 03 Februari 2011

Resiko Orang Cantik (Oleh: Mitsaq Addina Nisa)

   Masa remaja memiliki banyak dinamika dibandingkan siklus kehidupan lainnya. Dari segi fisik, kecantikan, atau kegantengan seringkali menjadi perhatian utama dalam masa ini. Kelebihan inilah yang sering dibangga-banggakan, bahkan disalahgunakan. Banyak remaja yang bangga dengan kelebihan fisik mereka dan justru tidak berhati-hati menjaga kelebihan ini. Padahal dengan ketdiakhati-hatian mereka ini justru bisa saja membawa dampak buruk ke depannya, terutama untuk remaja cewek. Kenapa cewek? Karena secara fisik, cewek itu memang diciptakan lebih menarik sekaligus lebih lemah daripada cowok. Itu sebabnya cewek lebih beresiko dari segi manapun bila dibandingkan dengan cowok.
   Cantik itu anugerah, anugerah yang tentunya harus disyukuri. Sering kita mendengar guyonan, "yah, begitulah reesiko orang cantik!", saat mendapati teman cewek digoda bahkan ditaksir beberapa cowok. Bila kita renungkan, guyonan seperti itu tentulah bukan sekedar guyonan semata, namun sebagai peringatan atau teguran bahwa cantik bukan hanya kebanggaan tetapi sebenarnya cantik itu justru lebih beresiko apalagi jika tidak dibarengi dengan kehati-hatian dalam bergaul, berpakaian, ataupun bertutur kata.
   Seseorang yang dikatakan cantik, secara sadar ataupun tidak, setiap tingkahnya tentulah menjadi pusat perhatian. Diam saja menjadi sorotan, apalagi bertingkah yang berlebihan, pasti lebih disorot lagi. Menyadari kelebihan berarti menanamkan sikap hati-hati dalam melangkah. Cantik akan mempesonakan banyak orang, itu berarti memungkinkan banyaknya resiko, lebih-lebih bila dimanfaatkan untuk hal negatif. Hati-hatilah terhadap orang di sekitar kita. Karena tidak hanya orang-orang yang baik, tetapi ada juga yang akan memanfaatkan untuk kepentingan dirinya sendiri semata.
   Kecantikan secara lahiriah banyak kita jumpai, namun kecantikan yang sebenarnya adalah kecantikan yang bersumber dari hati. Apalah arti wajah yang cantik bila tingkah laku dan tutur kata tidak menyenangkan bahkan membuat orang-orang di sekitar tidak nyaman.
   Banyak kasus yang terjadi, kelebihan (cantik) yang tidak didasari prinsip yang kuat mengabitkan mudahnya seseorang masuk ke dalam perangkap tipu daya, sehingga hanya penyesalan yang ada nantinya. Oleh karena itu, jadikanlah kecantikan sebagai perhiasan dan jangan sampai jadi malapetaka dan berujung penyesalan. Jangan justru karena kecantikan menjadikan terpuruk dalam kegiatan belajar di sekolah bahkan harus putus sekolah di tengah jalan. Yah, mungkin karena terjadi "sesuatu" mengharuskan meninggalkan teman-teman, meninggakan masa remaja, dan meninggalkan suasana sekolah yang sangat menyenangkan. Kita dapat berkaca dari pengalaman orang lain. Bukankah pengalaman bisa didapat tanpa harus mengalami sendiri? Selanjutnya jadikanlah kalimat "resiko orang cantik" sebagai nasihat yang selalu mengingatkan bahwa cantik itu memang betul-betul beresiko bila tidak berhati-hati.


Artikel ini aku Copy-Paste dari Kak Nisa dan sudah atas ijin yang bersangkutan.

1 komentar:

  1. wwwah..emang bresiko bgt..
    ee..hebat ddeh buat Kak Nisa..
    poko'e muantaap..tap..tap !!

    BalasHapus

Satu Bulan Internsip

Hola, ternyata sudah satu bulan tidak menulis. Padahal terlalu banyak kegelisahan-kegelisahan yang dialami dalam satu bulan ini, haha. Tap...