Halaman

Minggu, 06 Mei 2012

PLTU Tanjung Jati B Jepara, Mensuplai 11,5 % Energi Listrik Jawa-Bali


            Kita tentu tahu, PLTU Tanjung Jati B di Jepara. Melalui tenaganya yang besar, PLTU Tanjung Jati B dapat mengembangkan targetnya dengan memberikan suplai energi listrik di beberapa wilayah, bahkan di seluruh Indonesia.
            Itu semua dibuktikan setelah Unit Ekspansi 1 dan 2 selesai beroperasi, PLTU Tanjung Jati B mendapat kesuksesan dalam mensuplai energi listrik untuk Unit 1 dan 2 wilayah Jawa-Madura-Bali pada tahun 2006.
            Dua tahun berikutnya, PLTU Tanjung Jati B Jepara akan mensuplai tambahan energi listrik ke Sistem Jawa-Bali sebanyak 2 X 660 MW. Ini berdasarkan target penyelesaian Unit Ekspansi 3 dan 4 yang dibangun sejak penandatanganan Financial Closing, pada 25 Februari 2009.
            Pelaksanaan pengembangan unit ekspansi memakan waktu 35 bulan untuk Unit 3 dan 38 bulan untuk Unit 4. Jadi, PLTU diharapkan untuk dapat beroperasi secara komersial pada Januari 2012 untuk Unit 3 dan April 2012 untuk Unit 4. Ini disampaikan oleh Direktur Operasi PT PLN (Persero) Jawa-Bali, IG Ngurah Adnyana pada Kamis, 18 Februari 2010 dalam suatu upacara yang diadakan PLTU yang dihadiri oleh Bupati Jepara, Hendro Martojo, MM, Site General Manager PT SCJO, Junichi Tanimoto, Muspida Jepara, dan beberapa pegawai lainnya.
            Sumitomo Corporation Wasamitra Joint Operation (SCJO) bersama dengan pemborong bawahan, sebagai penyelenggara borongan untuk Unit 3 telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya. PLTU Tanjung Jati B didirikan di tempat dengan luas 150 hektar. Desain peralatannya dilengkapi dengan penyaring debu, dan pembakaran Sox dan Nox yang rendah ditunjukkan PLTU untuk menjaga lingkungan di sekitarnya. Seluruh pembangkit akan beroperasi pada tahun 2010, keempat pembangkit akan menyumbang 11,5% energi listrik. Itu semua ditanganani lebih awal dari jadwal yang telah direncanakan. Dalam kasus ini, Bupati Hendro Martojo berharap penyerapan tenaga kerja lokal dalam pembangunan dan pengoperasian PLTU terus meningkat.
Sementara itu, biaya proyek Unit 3 dan 4 mencapai 200 milyar yen, bersumber dari Japan Bank for International Corporation (JBIC), Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan BNP Paribas melalui proses leasing. 20 tahun setelah tanggal operasi komersial, PLTU sepenuhnya berada dibawah kepemilikan PLN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Satu Bulan Internsip

Hola, ternyata sudah satu bulan tidak menulis. Padahal terlalu banyak kegelisahan-kegelisahan yang dialami dalam satu bulan ini, haha. Tap...