Halaman

Sabtu, 09 April 2011

Teman Bandel Nggak Harus Dijauhi (Oleh : Mitsaq Addina Nisa)

Bukanlah hal yang aneh lagi jika di setiap sekolah terdapat siswa yang bandel. Tak jarang siswa-siswa yang bandel itu dipandang sebelah mata oleh temannya atau mungkin juga gurunya, bahkan dianggap hanya bisa membuat keonaran. Tingkah mereka aneh-aneh, ada yang bertingkah tidak sopan hingga membuat penat siapa saja yang mendengar sampai gaya berpakaian dan gaya berdandan yang tidak sesuai bagi pelajar. Tak jarang mereka dicap atau diberi label sebagai "anak yang tidak pantas didekati" karena hanya memberi dampak negatif atau pengaruh buruk bagi siswa lain.

Tak sepenuhnya benar jika siswa yang dianggap bandel hanya menimbulkan masalah. Terkadang mereka justru dapat melakukan hal-hal hebat yang tidak pernah terduga sebelumnya. Misalnya anak-anak seperti ini justru berani mengambil resiko yang tidak mampu dihadapi anak-anak biasa. Tak jarang juga anak-anak kategori ini memiliki tingkat kepekaan yang cukup tinggi untuk membantu teman-teman yang mengalami kesulitan, baik materi maupun yang lainnya.

Kita tak perlu takut terpengaruh oleh mereka. Terpengaruh atau tidak dengan sifat buruk tersebut, tergantung bagaimana kita bisa membawa diri dan seberapa teguh pendirian yang ada pada diri kita. Cara ini justru bisa membuat siswa bandel tersebut merasa dihargai, dan denga rasa itulah mereka akan berusaha menjadi lebih baik serta berusaha lebih menghargai orang lain. Karena tak jarang anak-anak bersifat nakal hanya untuk mendapatkan perhatian lebih dari lingkungan sekitar yang mungkin tidak mereka dapatkan di lingkungan keluarganya. Faktor lain, adalah karena banyaknya masalah yang ada di lingkungan keluarga sehingga mereka pun melampiaskan masalah itu dengan berbuat keonaran. Karena itulah, anak-anak dalam kategori di atas justru harus didekati. Mengapa? Karena sekali lagi dengan pendekatan inilah yang membuat mereka merasa diterima, merasa nyaman dan mereka pun mulai bersedia mengungkapkan permasalahan yang menimpa mereka sehingga mereka tidak perlu melampiaskan kemarahan mereka pada hal-hal yang negatif. Cukup beri mereka perhatian, kesempatan untuk berubah, dan tips-tips yang bisa membuat mereka menuju arah yang lebih positif. Tentunya diperlukan sikap yang ekstra hati-hati dalam memberikan nasihat dan tips ini, sehingga mereka tidak tersinggung. Jadi, mengapa kita harus menjauhi mereka jika kita bisa membuat mereka lebih baik?

Sebenarnya bukan hanya siswa bandel yang seharusnya dianggap bermasalah. Banyak juga kok siswa yang berlabel "baik-baik" namun bermasalah. Ironisnya mereka hanya memendam semua masalah yang mereka miliki, dan tak jarang akhirnya anak-anak ini berbuat nekat.

Kita dituntut selalu peka dengan lingkungan sekitar. Peran keluarga, dan guru sebagai orangtua di sekolah memang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Namun peran teman tak kalah penting dalam memperbaiki atau menuntun sesamanya agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.

Tentunya kita tak asing lagi dengan pepatah ini, "Don't judge a book by it's cover, jangan menilai buku dari sampulnya", karena kita baru akan mengetahui bagaimana baik buruknya isi buku itu jika kita telah membacanya. Begitu halnya dengan teman atau orang di sekitar kita yang kita anggap bandel. Kita baru dapat mengetahui apa keinginan mereka sebenarnya bila kita mau sedikit memahami pribadi mereka. Akan lebih baik lagi apabila kita juga dapat membantu mengarahkan mereka pada hal-hal baik atau kelebihan yang tidak disadarinya. Tetapi satu hal yang harus kita ingat, jangan sampai kita terbawa arus mereka. Kalaupun kita tidak berhasil mengubahnya, toh kita tidak rugi. Paling tidak kita dapat mengambil pelajaran untuk diri kita sendiri dari apa yang mereka alami.




Artikel ini aku copy-paste dari Kak Nisa dan sudah atas ijin yang bersangkutan
Artikel Terkait  :
Resiko Orang Cantik (Oleh:Mitsaq Addina Nisa)
Berandal-Berandal Kecil

Satu Bulan Internsip

Hola, ternyata sudah satu bulan tidak menulis. Padahal terlalu banyak kegelisahan-kegelisahan yang dialami dalam satu bulan ini, haha. Tap...