Desa
Tempur terletak di Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Desa yang dapat
ditempuh dengan jarak 61 km dari Kota Jepara ini mempunyai keindahan
alam yang sangat menakjubkan. Desa ini terletak pada ketinggian 800 m
diatas permukaan laut. Desa Tempur ini berbatasan dengan Desa Sumanding,
Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, di Utara, Desa Medani, Kecamatan
Tayu, Kabupaten Pati, di sebelah Timur, Dukuh Semliro, Desa Rahtawu
Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus di Selatan, serta berbatasan dengan
Gunung Candi Angin pegunungan Muria di sebelah Barat. Menurut para
peneliti yang pernah meneliti Tempur, desa ini berada di lereng Muria
yang meletus terakhir kalinya 5.000 tahun yang lalu dari gunung purba.
Bekas kawah purba ini yang biasa disebut kaldera dan ditempati
penduduk hingga sekarang ini. Gunung Muria ini dinilai para ahli masih
aktif dan suatu saat bisa meletus kembali.Kawasan ini sangat berpotensi
menjadi tempat wisata yang indah jika Pemerintah Kabupaten Jepara mau
serius mengembangkannya.
Penduduknya masih mempercayai hal-hal mistis. Jika kita ke sana kita dilarang melamun ataupun
memikirkan hal yang tidak-tidak. Kita juga tidak diperbolehkan buang
air sembarangan, karena itu bisa mencelakai diri kita sendiri. Begitulah
kepercayaan warga setempat. Kerukunan antar umat beragama pun tetap
terjalin. Terbukti dengan adanya dua bangunan beribadah, yaitu masjid
dan gereja yang dibangun berdampingan. Bahkan kabarnya pemuda muslim
membantu menjaga keamanan gereja pada saat Natal.
Di desa ini juga terdapat dua candi yang menurut sejarah lebih tua dari Candi Borobudur, yaitu Candi Angin dan Candi Bubrah.
Di jalan menuju balai desa tempur juga terdapat kolam ikan milik warga
yang berisi banyak ikan emas. Jalanan menuju Desa Tempur yang
berkelok-kelok juga dipenuhi pemandangan alam yang indah. Terdapat
banyak air terjun kecil. Bahkan ada air terjun unik yang saling
terhubung membentuk huruf "Y".
Desa yang juga menjadi penghasil kopi dan cengkih ini masih kesulitan untuk dijangkau. Karena untuk mencapainya maksimal kita harus naik mobil karena jalannya yang masih sempit. Jalannya pun hanya satu jalur, tidak bisa dilalui dua kendaraan roda empat sekaligus. Untuk berkomunikasi pun hanya tersedia jaringan IM3 disana.
Desa yang juga menjadi penghasil kopi dan cengkih ini masih kesulitan untuk dijangkau. Karena untuk mencapainya maksimal kita harus naik mobil karena jalannya yang masih sempit. Jalannya pun hanya satu jalur, tidak bisa dilalui dua kendaraan roda empat sekaligus. Untuk berkomunikasi pun hanya tersedia jaringan IM3 disana.
Desa Tempur
ini sangat berpotensi menjadi alternatif wisata alam di Kabupaten Jepara
yang dapat meningkatkan pendapatan. Jika Pemerintah Kabupaten Jepara
mau menyumbangkan sedikit dana untuk mengelola Desa Tempur, Desa Tempur
bisa menjadi icon baru Kabupaten Jepara. Selain situs sejarah, juga
terdapat kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan di Desa Tempur.
Sumber Terkait:
http://budidani06.wordpress.com/2008/08/10/tempur-kampung-di-atas-kawah/
http://www.mail-archive.com/sma1pamekasan@yahoogroups.com/msg01078.html
Sumber Terkait:
http://budidani06.wordpress.com/2008/08/10/tempur-kampung-di-atas-kawah/
http://www.mail-archive.com/sma1pamekasan@yahoogroups.com/msg01078.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar