Halaman

Rabu, 11 November 2020

Keajaiban Restu Orang Tua (Part 1)

Bagi dokter umum yang baru saja disumpah, internsip tentunya memiliki tingkat ke-hectic-an tersendiri. Was-was dan deg-degan melebihi saat UKMPPD karena UKMPPD itu pasti, asal belajar dan banyak latihan soal pasti bisa. Sedangkan internsip itu penuh ketidakpastian, seolah-olah takdir dan keberuntungan sangat berperan di sini, di samping kecepatan internet tentunya.

Hal tesebut tentu juga kurasakan, apalagi pilihan wahana yang masih belum pasti bagiku pada saat itu. Ya, aku belum membuat list pilihan wahana hingga hari pengumuman daftar wahana dikeluarkan. Bahkan aku booking warnet H-1, di saat teman-temanku banyak yang sudah booking dari satu bulan sebelumnya.

Aku tidak ingin terlalu membicarakan tips dan trik memilih wahana karena pasti sudah banyak yang membahasnya, bukan? Aku hanya ingin membagikan keluh kesahku menjelang pemilihan wahana internsip.

Singkat cerita aku ingin mendaftar internsip pada periode November 2020. Biasanya pola daftar wahana berulang tiap periode sehingga aku tahu betul pada periode yang aku pilih tidak mungkin ada wahana dari Kota Kudus ataupun Kabupaten Jepara, daerah yang ingin kujadikan pilihan tempat internsip. Tapi karena kondisi pandemi, banyak rumor yang mengatakan akan terjadi perubahan wahana dan list yang biasanya itu pun masih tidak pasti. Bahkan dari situs simulasi pemilihan wahana, tedapat satu Rumah Sakit di Kudus yang masuk ke dalam daftar prediksi wahana internsip November 2020. Aku sedikit lega, tapi tidak begitu berharap sehingga aku tidak benar-benar bersiap untuk booking warnet pada saat itu.

Daftar wahana diumumkan pada tanggal 21 Oktober malam, sedangkan jadwalku untuk memilih wahana adalah pada tanggal 23 Oktober. Pada tanggal 21 itu aku mencoba untuk mencari warnet, tapi aku masih belum memutuskan untuk booking, baru sekedar bertanya-tanya. Malam hari saat daftar wahana diumumkan, sesuai dugaanku bahwa kota pilihanku tidak masuk ke dalam list. Aku sedikit cemas karena tidak tahu wahana mana yang harus aku pilih. Akhirnya aku memutuskan untuk memilih 4 wahana di Kota dan Kabupaten Semarang yang menurutku masih dekat dan cukup familiar (walaupun tidak terlalu), namun aku masih belum memusingkan mana yang akan kujadikan pilihan pertama walaupun awalnya aku berpikir untuk menjadikan RSUD Ungaran sebagai pilihan pertama karena aku tidak yakin memilih wahana di Kota Semarang, pasti berebutan dan banyak saingan. Kemudian malam itu juga aku memutuskan untuk booking warnet dengan harga lima ratus ribu (awalnya aku berniat untuk booking warnet biasa dengan tarif normal).

Keesokan harinya aku segera booking warnet dan menghubungi operator yang membantu menyiapkan komputer dan segala hal terkait pemilihan wahana. Setelah sedikit lega karena sudah booking warnet, aku mulai kebingungan untuk memantapkan pilihan pertama karena jujur saja aku merasa tidak yakin memilih RSUD Ungaran. Akhirya siang itu juga aku mulai mencari review keempat rumah sakit pilihanku tapi hanya RS Roemani yang kutemukan, dengan review yang menurutku biasa saja. Aku tidak berharap banyak, aku hanya mengeksklusi wahana yang secara gamblang tidak direkomendasikan. Akhirnya aku menelepon ibuku dan mengabarkan bahwa aku berniat memilih RS Roemani. Sebagai orang tua, ibuku hanya mengiyakan dan mendoakan yang terbaik.

Aku tidak berhenti begitu saja. Aku masih mencari review wahana lain. Aku mencoba mencari review Rumah Sakit Bhayangkara. Saat aku googling, yang kutemukan justru blog yang menceritakan bagaimana dia memilih wahana. Secara lucu (menurutku), penulis blog tersebut menceritakan bahwa dia memilih wahana ditemani oleh temannya si A, yang kemarin sudah berhasil mendapatkan wahana pilihannya di RS Bhayangkara. Hal lucu yang membuatku terkejut adalah aku mengenal si A. Dia adalah kenalanku saat koas Obgyn, berasal dari Universitas negeri di Semarang. Aku pun segera menghubungi si A via instagram untuk menanyakan review RS Bhayangkara, tapi tidak dibalas juga hingga malam.

Entah bagaimana, setelah aku tahu orang yang kukenal ada di RS Bhayangkara aku jadi ingin memilih wahana tersebut padahal aku belum mengetahui review-nya. Aku pun menggalaukan dua wahana untuk dijadikan pilihan pertama, yaitu antara RS Roemani dan RS Bhayangkara. Akhirnya aku menanyakan kontak Whatsapp si A pada temannya yang juga kenalanku, sekaligus menanyakan apakah si A pernah bercerita tentang RS Bhayangkara ini. Teman si A ini memberiku kontak si A, juga mengatakan padaku bahwa menurut si A, RS Bhayangkara cukup santai dan aman. Aku pun makin tertarik untuk memilih wahana di RS Bhayangkara tetapi juga masih galau dan ingin menunggu balasan si A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Satu Bulan Internsip

Hola, ternyata sudah satu bulan tidak menulis. Padahal terlalu banyak kegelisahan-kegelisahan yang dialami dalam satu bulan ini, haha. Tap...